Mengetahui bagaimana otak bekerja memberi kesempatan kepada
pendidik untuk membuat lingkungan belajar yang bisa memberi tingkat
keberhasilan belajar yang tinggi bagi murid. Dengan memanfaatkan prinsip
pembelajaran berdasarkan cara kerja otak berikut ini, bisa meningkatkan hasil
murid di kelas.
1. Murid-murid punya gaya
belajar yang berbeda
2. 50% adalah pelajar
visual (penglihatan), mereka lebih menyukai dan mengerti gambar-gambar, grafik,
dan tulisan di buku dibandingkan dengan ceramah.
3. 30% adalah pelajar
kinestetik (perabaan, gerakan), mereka lebih membutuhkan aktivitas yang
berdasarkan perabaan dan pergerakan.
4. 20% adalah pelajar
auditori (suara/pendengaran), mereka belajar dengan baik ketika mereka
berbicara tentang apa yang mereka pelajari
5. Otak bekerja lebih
baik saat berada pada keadaan emosi yang positif. Murid harus merasa aman
secara fisik dan emosi sebelum otaknya siap untuk belajar. Guru bisa membuat
situasi lingkungan belajar yang positif dengan memberi dorongan dan pujian pada
usaha –usaha yang dilakukan murid.
6. Otak belajar informasi
baru melalui modul-modul kecil. Penelitian tentang otak menyatakan bahwa
anak-anak usia antara 5-13 tahun belajar paling baik saat mereka diberi
informasi 2-4 modul. Anak-anak usia 14 ke atas bisa belajar sampai dengan 7
modul pada saat yang sama. Guru harus merencanakan batasan ini dan mengajarkan
materi dalam bentuk modul-modul kecil.
7. Otak juga bekerja
menurut jadwal waktu tertentu. Anak-anak usia 5-13 tahun belajar paling baik
dengan penambahan waktu 5-10 menit. Anak usia 14 tahun ke atas belajar dengan
peningkatan waktu sampai dengan 10-20 menit. Kadang-kadang, guru bisa
menambahkan batasan waktu ini melalui bantuan yang positif.
8. Anak-anak belajar
dengan baik jika materi baru diajari lebih dulu dan materi sebelumnya diulang
saat akhir pelajaran
9. Sangat baik bagi guru
untuk mengajar pada unit-unit yang pendek (1-2 bagian pada satu waktu) dan
kemudian memberi waktu aktivitas bagi murid. Murid memerlukan waktu untuk
mempraktekkan keahlian yang mereka pelajari.
10. Murid memerlukan
sedikit waktu untuk mengistirahatkan otaknya terhadap tugas tertentu. Memberi
waktu bebas antara satu pelajaran ke pelajaran lain bisa meningkatkan fokus
murid. Sebagai contoh, memberi murid waktu untuk berdiri dan meregangkan otot,
mengobrol sekitar 2 menit, dan lain-lain. Otak akan lebih siap untuk tugas dan
menyimpan informasi.
11. Membiarkan murid
untuk minum air putih selama waktu belajar. Penelitian menunjukkan bahwa
kekurangan cairan menyebabkan kadar garam yang lebih tinggi di dalam darah yang
bisa meningkatkan tekanan dalam darah dan ketegangan. Kekurangan cairan juga
menyebabkan berkurangnya perhatian. Idealnya murid harus minum 6-8 gelas air
sehari supaya cukup cairan tubuh.
12. Ambil kesempatan saat
energi murid sedang tinggi. Ada saat-saat level energi tinggi dan rendah selama
waktu sekolah. Misalnya, kebanyakan murid energinya rendah saat pagi hari
(terutama pada remaja) dan lebih tinggi setelah makan siang. Tingginya level
energi berhubungan dengan naiknya level perhatian. Guru harus mengambil
kesempatan saat level energi sedang tinggi untuk mengajar materi yang lebih
penting di saat tersebut.
13. Menyediakan ruang
pribadi yang cukup untuk murid. Lebih banyak ruang pribadi mengurangi
ketegangan pelajar.
14. Sediakan waktu saat
akhir pelajaran untuk berpikir dan berdiskusi tentang topik yang dipelajari.
Mengerti topik tidak harus langsung saat diajarkan, tapi bisa terjadi nanti.
Memanfaatkan waktu dan pengulangan sangat penting pada lingkungan belajar.
0 komentar:
Posting Komentar