Jumat, 15 Februari 2013

Jawaban, Instruksi, Pertanyaan


Oleh. Ari Wahyono

Jawaban dibentuk oleh pertanyaan


Tiba-tiba seorang guru mengeluh di kantor, ia memegangi kepalanya sambil bergumam :"saya telah gagal dalam mendidik anak-anak 3 tahun ini!". Pernyataan guru ini membuat rekan kerjanya terkejut. Dan bertanya "mengapa bapak mengatakan ini?".

Sang guru tadi, menyodorkan sebendel tulisan dari anak-anak didik mereka yang diberikan oleh guru BK, yang juga rekan kerja sejawatnya.

Guru-guru yang lain segera membaca dan menemukan redaksi-redaksi khas anak-anak pelajar seusia SMA. antara lain tulisannya :
"Pelajaran bapak X ga enak, enakan main dan mancing"
"Pak X Galak, ga ngerti anak muda. Matematika saja kok bikin susah. Kalau bisa ganti guru-ganti guru saja"
"Pak X sok tahu, maunya menang sendiri"
............cut off....

Pembaca yang budiman, kita mungkin pernah mengalami hal ini. Namun mari kita mencoba lebih cermat sebelum benar-benar terkena efek dari lembar-lembar tadi.

Pertanyaan dan instruksi menentukan jawaban
Pak X di kasus diatas seharusnya tidak perlu shock dulu. Karena pertanyaannya kan belum tahu. Bagaimana anak-anak menjawab kan tergantung dari bagaimana dan apa materi pertanyaan atau instruksinya.  Bisa saja pertanyaanya :
- Tuliskan kalimat paling buruk yang akan kau sampaikan kepada pak X jika pak X  galak?
- Tuliskan saran dan kritik untuk pak X yang paling ekstreme?
- Tuliskan pendapatmu tentang pak X pengajar matematika kita?
nah jawabannya kan tidak mewakili pak X bukan?
Karena anak-anak memang diperintahkan membuat jawaban dari pertanyaan seperti itu. Coba kita simulasi misalkan pertanyaanya begini:
- Meskipun pak X keras dalam mengajar, Tuliskan sisi paling positif dari diri beliau yang engkau kenal? Apa hal terbaik dari beliau?
- Hikmah apa yang engkau temukan selama didampingi pak X dalam belajar matematika?
Nah, nuansa jawabannya sungguh akan jauh berbeda.

Presisi dalam bertanya, merespon dan menjawab penilaian
Banyak orang diluar sana yang memperoleh penilaian sedikit sudah gusar dan galau. Sebelum mereka mengerti persis mengapa penilaian itu sampai kepada nya.

Oleh karena itu, dalam berbahasa. Menemukan kejadian sebenarnya adalah penting. Yang akan membuat kita mengerti secara persis dan merespon dengan akurat atas statement yang diarahkan kepadanya.

Selamat belajar berbahasa. sekian.

0 komentar:

Posting Komentar